Peringati Hari Anti Korupsi, Andi dan Ahum Beri Kunci Jaga Integritas

Kepala KPP Pratama Bandung Cibeunying Andi Setiawan saat peringatan hari anti korupsi sedunia tahun 2016, (09/12/2016) 

Catatan Ekstens - KPP Pratama Bandung Cibeunying memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia tahun 2016 dengan menyelenggarakan Internalisasi Coorporate Value (ICV) di Aula KPP Pratama Bandung Cibeunying, Jumat (09/12/2016). Acara ini diikuti oleh pegawai KPP Pratama Bandung Cibeunying.

Kepala KPP Pratama Bandung Cibeunying Andi Setiawan saat memberikan sambutan dalam peringatan hari anti korupsi sedunia tahun 2016, (09/12/2016)

Acara yang bertema "Satukan Langkah, Satukan Jiwa, Lawan Korupsi!" ini dibuka oleh kepala KPP Pratama Bandung Cibeunying Andi Setiawan dengan meneriakkan yel "DJP...!" diikuti peserta "Lawan Korupsi!!!" sambil mengepalkan tanggannya ke atas. Yel tersebut menunjukkan semangat para pegawai untuk tidak melaksanakan praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan akan melaksanakan tugas sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku.
Semangat "DJP Lawan Korupsi !!!"

Dalam sambutannya, Andi menyatakan bahwa kita telah berubah. "Kita bersyukur bahwa institusi kita (Direktorat Jenderal Pajak) sudah berubah. Dulu sempat terdengar adagium 'tersesat di jalan yang lurus'. Jika dulu ada orang yang benar, maka ia merasa tersesat, ia akan dikucilkan. Sekarang justru kebalikannya, jika ada oknum yang berbuat tidak benar, maka kita semua merasa tersakiti, merasa dikhianati, oknum tersebutlah yang dikucilkan." ungkap Andi.

#DJP423LawanKorupsi

Andi menyatakan bahwa kegiatan ini menunjukkan komitmen pegawai untuk tidak korupsi. "Tekad kita untuk memastikan bahwa apa yang kita pikirkan, apa yang kita lakukan, untuk selalu tetap istiqomah menjaga amanah yang diberikan. Kita telah bersumpah, kita tidak akan menerima sesuatu yang menurut sifatnya patut diduga mempengaruhi pekerjaan kita, kita harus jaga integritas kita," ujarnya.

Lebih lanjut, Andi berpesan untuk selalu menjaga kepercayaan publik. "Buktikan kita berbeda dengan oknum tersebut. Korupsi itu bikin malu kita semua. Bukan hanya buat pelaku, keluarganya, tapi juga institusi kita. Kita sudah bersusahpayah satu persatu membangun pondasi trust dari publik. Kita buktikan bahwa kita bukan bagian dari 'nila setitik' itu. Kejujuran adalah dasar dari budi pekerti yang baik", kata Andi.

Kunci untuk terus menjaga integritas menurut Andi adalah dengan kedisiplinan. Andi mengutip dalam buku Self Driver karya Reinald Khasali. "Sebetulnya, human being is lazy organism. Untuk menghalau kemalasan itu, maka kita harus meningkatkan kedisiplinan. Ada 3 jenis disiplin yaitu disiplin yang dipaksakan, disiplin dari diri sendiri (self discipline), dan Indiscipline (tidak disiplin). Kita ingin memastikan bahwa disiplin kita adalah disiplin diri. Saya tahu, itu tidak mudah, karena manusia mempunyai sifat malas. Meski begitu, kita yakin manusia juga makhluk yang hanif (cenderung kepada kebaikan). Tinggal memelihara ghiroh atau semangat dalam qolbunya, bahwa kita bisa menjadi lebih baik dan kita bisa disiplin," pungkas Andi.

Ustadz Ahmad Khumaedi

Dalam kesempatan ini, acara diisi dengan penguatan integritas dengan menghadirkan narasumber ustadz Ahmad Khumaedi atau yang akrab dipanggil Ustadz Ahum.

Dalam paparannya, ia menjelaskan bahwa semua pihak tentu sepakat perilaku korupsi harus ditiadakan di Indonesia karena korupsi membawa kesengsaraan dunia dan akhirat. Menurut Ahum, korupsi dapat terjadi karena tiga kondisi: karena kesempitan hidup, adanya kesempatan, dan kelemahan.

Kesempitan hidup dimaknai bahwa dalam menjalani hidup, manusia diharuskan memenuhi kebutuhan hidupnya. Hanya saja terkadang ada yang tidak mencukupi, sehingga muncullah dorongan untuk melakukan korupsi.Tidak hanya karenya kesempitan hidup, korupsi juga bisa terjadi karena adanya kesempatan. Faktor terakhir adalah karena adanya kelemahan, semua kelemahan, baik dari sistemnya maupun hal lainnya, termasuk karena kelemahan iman.

Ahum mengatakan, bahwa salah satu kunci mencegah korupsi adalah dengan menjadi orang shaleh. "Jadilah orang shaleh, orang shaleh adalah orang yang mengetahui tujuan hidupnya. Bahwa akhirat adalah tujuan akhir hidup kita. Selain itu adalah jujur. Jujur adalah menjaga integritas, berbuat sesuai SOP. Jujur bukan berarti 'polos'. Jujur membuat hati tenang. Ciri lainnya adalah tidak khianat, saling mengingatkan dalam kebaikan, menjaga kebersamaan, dan senantiasa berdoa," pungkas Ahum.


#DJPLawanKorupsi
#DJP423LawanKorupsi

About Catatan Ekstens

Catatan Ekstens adalah blog pajak yang menjadi media kami dalam memperbarui pengetahuan perpajakan. Anggap saja setiap postingan pada blog ini sebagai catatan kami. Selengkapnya bisa cek "About" di bagian atas blog ini.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Setiap komentar akan ditinjau terlebih dahulu. Pemilik blog berhak untuk memuat, tidak memuat, mengedit, dan/atau menghapus comment yang disampaikan oleh pembaca. Anda disarankan untuk memahami persyaratan yang ditetapkan pemilik blog ini. Jika tidak menyetujuinya, Anda disarankan untuk tidak menggunakan situs ini. Cek "disclaimer" untuk selengkapnya