Wakil Ketua Divisi Khusus Percepatan Vaksinasi Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil yang meninjau pelaksanaan vaksinasi di SMAN Bandung (Minggu, 8/8/2021). (Dok. Humas Kanwil DJP Jabar I) |
Catatan Ekstens - Keluarga besar Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Jabar ambil bagian dalam menyukseskan program vaksinasi Covid-19 di Jawa Barat. Kali ini, Kemenkeu Jabar berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, BPJS Kesehatan, Grab Indonesia hingga Jabar Bergerak menggelar vaksinasi massal di SMAN 8 Bandung, Jalan Solontongan Kota Bandung (Minggu, 8/8/2021).
Acara bertajuk “Kolaborasi Jabar Juara, Vaksinasi untuk Indonesia Sehat” ini digelar selama tiga hari sejak Sabtu (7/8) hingga Senin (9/8) dan menargetkan 4500 peserta.
Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I berfoto bersama para Kasi. |
Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I Erna Sulistyowati mengatakan kolaborasi berbagai pihak ini akan mempercepat tercapainya kekebalan kelompok (herd immunity).
“Saya melihat antusiasme peserta luar biasa. Mudah-mudahan kita terus dapat berkolaborasi, karena yang belum divaksinasi masih cukup banyak,” ujar Erna.
Menurutnya, dengan kolaborasi berbagai pihak, akan mempercepat tercapainya program Indonesia sehat. “(Semoga) pandemi Covid akan segera berlalu,” pungkasnya.
Atalia Praratya Ridwan Kamil dan Irfan Hakim |
Sementara itu, Wakil Ketua Divisi Khusus Percepatan Vaksinasi Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil yang meninjau lokasi memberikan apresiasi atas terselenggaranya acara tersebut.
"Kolaborasi inilah yang penting, karena pemerintah saja tidak cukup untuk melakukan kegiatan vaksin ini sendirian. Saya apresiasi SMAN 8 Bandung, Kementerian Keuangan, BPJS, Grab termasuk dari Jabar Bergerak,” ujarnya usai peninjauan.
Antusiasme peserta vaksinasi di SMAN 8 Bandung |
Adapun yang disasar dari kegiatan vaksinasi ini terdiri dari berbagai kelompok masyarakat, mulai para alumni, anak-anak sekolah, hingga masyarakat sekitar.
"Di sini berarti ada lingkup alumni, kemudian juga ada lingkup anak-anak sekolahnya, kemudian juga masyarakat sekitar," sebut Atalia.
Peserta vaksinasi mengantri dengan tertib |
Guna mengejar vaksinasi selesai bagi 37 juta penduduk akhir Desember 2021, Jabar sedang giat mempercepat program vaksinasi agar kekebalan kelompok terbentuk.
Salah satu strategi yang dilakukan adalah memanfaatkan sekolah dan pondok pesantren sebagai sentra vaksinasi. Penyelenggara vaksin bisa berkolaborasi antara pemerintah dengan swasta.
Kolaborasi Jabar Juara, Vaksinasi untuk Indonesia Sehat |
Atalia mengapresiasi kedatangan anak sekolah untuk divaksin. Seperti diketahui vaksinasi anak 12-18 tahun sudah diperbolehkan dan dijalankan di Indonesia. Ia berharap semakin banyak orang tua yang mengajak anaknya untuk divaksin di sekolah- sekolah. Begitu pun sebaliknya, anak mengajak orang tua divaksin di sekolah.
"Target kita saat membuka (vaksinasi) untuk anak sekolah sesungguhnya agar mereka menginspirasi dan mengajak anggota keluarganya terutama orang tua agar mau divaksin,” ungkap Atalia.
Tantangan terbesar dalam sosialisasi dan edukasi masyarakat adalah misinformasi, disinformasi, serta hoaks perihal vaksin yang disebarkan pihak tidak bertanggung jawab. "PR kita masih ada penolakan, masih ada ketidakpercaayaan,” sebutnya.
Atalia Praratya Ridwan Kamil meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di SMAN 8 Bandung |
Jabar sendiri memiliki pekerjaan berat karena harus memvaksin 70-80 persen dari 50 juta jiwa pendududk atau sekitar 37 juta jiwa. Saat ini jumlah warga divaksin masih di bawah 10 juta atau sekitar 16 persen. Jabar memiliki waktu lima bulan lagi untuk capai target. Dukungan dari berbagai pihak akan sangat berarti.
Selain kolaborasi, Pemda Prov Jabar terus berusaha mengamankan stok vaksin. Sebab secara jumlah penduduk terbesar di Indonesia, Jabar berbeda dengan daerah lain.
Petugas perekaman data peserta vaksinasi massal di SMAN 8 Bandung |
"Saat ini kami mendorong lobi-lobi dengan pusat agar bagaimana vaksin untuk di Jabar bisa disegerakan. Karena tentu saja jumlah penduduk Jawa Barat yang mungkin berbeda dengan wilayah-wilayah lain," kata Atalia.
Selain Atalia, acara ini dihadiri Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Barat Saipullah Nasution, Kepala Kantor Wilayah DJP Jawa Barat I Erna Sulistyowati, Direktur Keuangan BPJS Ketenagakerjaan Asep Rahmat Suwandha, Direktur Hubungan Pemerintah dan Kolaborasi Strategis Grab Indonesia Uun Ainurrofiq, Kepala Sekolah SMAN 8 Bandung Suryana, dan influencer sekaligus alumni SMAN 8 Bandung Irfan Hakim.
Kepala Subbagian Umum dan Kepatuhan Internal KPP Pratama Bandung Cibeunying |
Dikutip dari situs Kemenkeu, alokasi anggaran untuk vaksinasi massal pada tahun 2020 sebesar Rp 35,1 triliun. Anggaran tersebut berasal dari APBN tahun 2020 yang di antaranya digunakan untuk pengadaan Vaksin Covid-19 selama tahun 2020 serta untuk alat-alat pendukung seperti jarum suntik, alkohol swab, safety box, dan lainnya.
Sementara untuk tahun 2021, jumlah alokasi anggaran meningkat menjadi Rp74 triliun. Anggaran tersebut melonjak 26,48% dari estimasi sebelumnya yakni Rp 54,4 triliun.
Angka tersebut berasal dari alokasi sebesar Rp18 triliun ditambah realokasi sebesar Rp19,6 triliun dalam APBN 2021 dan Rp36,4 triliun dari sisa dana penanganan kesehatan dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2020. Kementerian Keuangan memberikan catatan/menegaskan bahwa anggaran tersebut belum bersifat final.
Petugas KPP Pratama Bandung Cibeunying menjadi panitia acara vaksinasi massal di SMAN 8 Bandung |
Selain vaksinasi, pemerintah memberikan berbagai insentif pajak bagi wajib pajak yang terdampak Covid-19 seperti PPh 21 ditanggung pemerintah (DTP), PPh Final UMKM DTP, Pembebasan PPh 22 Impor, Pengurangan angsuran PPh 25, Pengebalian Pendahuluan PPN, Penurunan tarif PPh Badan, PPN DTP Properti, PPnBM Mobil dan Yacht untuk sektor pariwisatan serta PPN DTP atas sewa ruangan untuk pedagang eceran.
Insentif juga diberikan kepada wajib pajak di bidang kesehatan. Seperti pemberian insentif PPh dengan tarif 0% dan bersifat final atas tambahan penghasilan dari pemerintah yang diterima sumber daya manusia (SDM) atau tenaga di bidang kesehatan. Insentif ini juga berlaku untuk penghasilan berupa kompensasi atau penggantian atas penggunaan harta kepada pemerintah dalam rangka penanggulangan Covid-19. (HP)
👍 Terima kasih telah membaca "Kolaborasi, Kemenkeu Jabar Targetkan 4500 Peserta Divaksinasi". Silakan bagikan menggunakan tombol berikut ini!
0 komentar:
Post a Comment
Setiap komentar akan ditinjau terlebih dahulu. Pemilik blog berhak untuk memuat, tidak memuat, mengedit, dan/atau menghapus comment yang disampaikan oleh pembaca. Anda disarankan untuk memahami persyaratan yang ditetapkan pemilik blog ini. Jika tidak menyetujuinya, Anda disarankan untuk tidak menggunakan situs ini. Cek "disclaimer" untuk selengkapnya